Pengaruh Minuman Berenergi Dan Hati, Setelah minum satu kaleng minuman berenergi Kafein di
dalamnya mulai terserap dalam aliran darah. Detak jantung dan tekanan darah
mulai naik.
Saat ini jutaan orang mengandalkan minuman berenergi setiap
hari ketika butuh tambahan energi untuk bekerja atau menyetir pengaruh minuman
berkafein tinggi pada tubuh? minuman berenergi itu punya efek sama dengan
kokain pada otak remaja.
Jika menghabiskan satu kaleng dengan cepat, Anda bakal
merasa lebih waspada dan konsentrasi sekitar 15 menit kemudian. Peminum mungkin
merasakan efeknya sekitar 40 menit kemudian.
Kemudian
Penyerapan kafein selesai. Pupil membesar, tekanan darah
naik, sebagai respon, hati membuang lebih banyak gula ke aliran darah. Reseptor
adenosin di otak sekarang terhalang untuk mencegah kantuk. Gula darah naik
menyebabkan insulin membanjir. Hati meresponnya dengan mengubah gula yang
didapatnya menjadi lemak.
Efek kafein mulai berkurang, tubuh mulai terasa lelah dan
kadar energi mulai turun. Tubuh mulai mengeluarkan air yang ada di minuman
energi lewat air kencing.
Namun air yang mengandung nutrisi yang digunakan menghidrasi
sistem tubuh dan memperkuat tulang pun ikut dibuang.
Dibutuhkan waktu demikian lama untuk sejumlah kafein ini
berkurang setengah dalam tubuh. Bagi wanita yang minum pil KB, dibutuhkan waktu
10 jam.
Dibutuhkan 12 jam untuk membuang semua kafein yang ada dalam
aliran darah. Kecepatannya bergantung pada banyak faktor, mulai dari usia
sampai tingkat aktivitas.
Mulai timbul gejala ketagihan. Sehari setelah mendapatkan
asupan kafein, kita jadi ingin lagi. Jika jadi terbiasa mengonsumsi setiap
hari, Anda mulai merasa lelah, menderita, sakit kepala dan sembelit.
Banyak penelitian membuktikan jangka waktu ini menjadi
kerangka bagi tubuh menjadi toleran terhadap dosis kafein harian. Artinya, Anda
jadi terbiasa dan tidak merasakan efeknya lagi.
Hati
Hati kita membutuhkan jumlah yang cukup oksigen untuk
berfungsi dengan baik, dan oksigen ini disediakan melalui darah yang bergerak
melalui arteri koroner ke otot jantung. Karena faktor-faktor seperti kelebihan
berat badan, kolesterol tinggi, diabetes, dll.
Zat yang disebut plak
- yang mungkin termasuk cairan lemak atau kolesterol - mendapatkan akumulasi
dalam dinding arteri koroner. Hal ini menyebabkan penebalan arteri, dan sebagai
deposito menebal, bagian ini menyempit ke bawah.
Kemudian, ada kemungkinan bahwa deposit plak dapat pecah,
sehingga menjadi pembentukan gumpalan darah.
Jika ini terjadi, aliran darah berkurang dan jaringan otot
jantung di mana darah tidak dapat mencapai, mungkin mulai mati. Juga, ada
kemungkinan bahwa gumpalan darah dapat benar-benar mencegah jantung menerima
darah yang kaya oksigen. Ini adalah alasan mengapa serangan jantung terjadi.
Komentar
Posting Komentar